Saturday, August 22, 2020

kumpulan syair dan puisi cinta

0 comments

 




“perasaan”

kamu, aku telah lama mengenalmu

sejak beberapa tahun yang berlalu

sempat tak bisa saling bertemu

hanya berkabar lewat aksara semu

 

kita sepakat saling menjumpai

hingga rindu merekah di hati

dan muncul rasa ingin memiliki

namun ego enggan mengakui

 

beberapa kali kau bertanya

pertanyaan yang tidak biasanya

pertanyaan perihal hati dan cinta

membuat ego paham perihal rasa

 

pelan-pelan engkaupun tunjukkan

dan ego membuat penyambutan

kini hati telah saling bertambatan

mencipta kenangan dalam ingatan

Naya Prasenja

Agustus 2020

 

 

“blenggu, menggebu

kini bumi terbelenggu

membelenggu kaku membisu

sementara kita tak kunjung temu

sementara rindu kian menggebu

Naya Prasenja

Agustus 2020

 

 

“sayang”

sajakku, senandungmu

dan irama nya menyatu

melantunkan nyanyian rindu

menyambut aku dan kamu

untuk saling sapa dan temu

 

dalam hening doa kupanjatkan

semoga kita tetap dalam kebaikan

tetap berusaha untuk perjuangan

agar segera dipertemukan

dan dijauhkan dari kerenggangan

 

sering kuucap dalam doa panjang

semoga kita bisa saling pinang

dan berlanjut untuk saling sayang

tetap jaga tanpa saling buang

begitulah doaku saying

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

“hanya mencinta”

aku mengenalmu

saat belia kala itu

mungkin, kau mengenalku

saat masih belia itu

 

namun, sayangnya

saat kita telah dewasa

kita sudah tak saling sapa

kenangan belia hanya lewat saja

 

kau tahu, pekarya

diam-diam aku jatuh cinta

cinta belia yg masih ku jaga

namun kini kita tak sama

 

dan kini yang hanya kubisa

menikmati karyamu saja

serta hatiku hanya bisa mencinta

tanpa milikimu, sejiwa seraga

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

aminkan ya

satu dua undangan datang menyapa

saat aku berada di rumah sana

ingin sebenarnya ku abaikan saja

karena membacanya

hanya membuatku senyum memaksa

 

bukannya aku tak rela

toh aku juga tidak  kenal mereka

aku hanya merasa menjadi tergesa

karena ingin seperti mereka

 

sering orang lain bertanya perihal ini

kamu kapan buat undangan seperti ini

jawab sungkanku dari hati

jawaban penghibur hati

 

doakan saja secepatnya nanti

setelah mereka menyelesaikan resepsi

yang pasti akan kubalas undangan ini nanti

secepatnya saat hati sudah terpatri

dan jawaban lainnya lagi

 

tapi tetap doakan saja aku

semoga secepatnya aku berlabu

kepada hati yang bisa memahamiku

dan semoga dia mengabulkan mauku

doakan saja yang terbaik buatku

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

“hanya mengagumi”

hai kamu, apa kabarnya

sudah lama tak menyapa

bahkan kau terlihat tak berkarya

semoga kau tak apa apa

 

ingat kau tak sendiri

ada aku yang masih mengagumi

semoga kau segera kembali

meramaikan karyamu diberandaku ini

 

aku mengenalmu

tanpa kau mengenalku

aku mengagumimu

tanpa kau mengagumiku

 

namun menunggu  karyamu

seolah kau mengenalku

dan menikmati karyamu

itu sama halnya kau memahamiku

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

“perihal hati”

aku tak  bercerita perihal hati

kepada siapapun lagi

perihal kesempurnaan hati

mengapa aku begini

 

karna bercerita aku kehilangan dia

karna bercerita aku mengecewakannya

dan karna bercerita tentangnya

kecewa akan menjadi akrab saja

 

mauku, dia baik-baik saja

akupun tetap baik-baik saja

jika kesempatan ada, semoga

aku dan dia tidak saling kecewa

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

“hai jogja”

kepadamu aku jatuh dan mencinta

di tempatmu aku merindukan senja

bawalah aku kesana

walau hanya sesaat saja

dan aku ingin secepatnya

 

jogja yang berdekatan dengan solo

boleh aku menjejaki molioboro?

mendengar wargamu berbicara dengan huruf o

ora popo, ojo lungo lungo, iki piro?

indah penuh kandungan honocoroko

 

jogja, jika aku tak bisa

membuat kotamu jatuh mencinta

maka buatlah satu dari jutaan pria disana

terjatuh dan mencinta

dan aku menjadi tersebab jatuh cintanya

 

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

 “ucap setia”

biarkan aku mengenalmu

mengenal segala baikmu

pun mengenal segala burukmu

karna akupun membiarkanmu

mengenalku seperti itu

 

sebelum ucap setia nanti

biarkan kita memantapkan hati

tak usah paksa mengakui

karna sesungguhnya yang mengerti

hanya aku, kamu dan hati

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

“juli”

selamat pagi, juli

mataharimu mulai meninggi

tapi mungkin di lain sisi

mataharimu tak menyapa pagi

tapi itu bukan urusanku lagi

urusanku cukup memperbaik hati

 

juli,  aku mau berkata

tak perlu dijawab ya

cukup dengarkan saja

tak perlu juga bersuara

 

juli, kau datang ditahun yang baru

pun dengan suasana baru

tapi anganku tidak baru

masih dengan angan semu

 

juli, sampaikan padanya

betapa aku merindunya

berharap segera bersua

untuk saling ucap janji setia

sampaikan ya

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

“hari ini”

kini haripun menjadi senja

kerlap kerlip cahayanya

menelisik melalui sela jendela

bagaimana melalui harinya?

 

semoga hari ini terlalui

tanpa sendu sepanjang hari

semoga hari ini terlewati

penuh dengan riang hati

Naya Prasenja

Agustus 2020

 

 

“mau?”

hai, mari duduk disini

ku ceritakan sebuah pagi

tanpa perlu ditemani kopi

mau kau terima tawaran ini?

 

mungkin ceritanya terdengar biasa

namun sipembuat cerita luar biasa

dia mencinta untuk setia

tanpa bertanya apa,  bagaimana

 

mau kau mendengarkannya?

mendengar kelanjutan ceritanya

jika memang mau dan sedia

ku tunggu kau di ujung senja

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

“ajari”

aku mengenalmu

melalui karya hebatmu

hingga muncul sikap mengagumimu

 

namun kau tak mengenalku

tak pula mengenal karyaku

maka kaupun tak akan mengamumiku

 

ingin aku bersua

hanya sekedar menyapa

walau kau tak merasa ku sapa

 

inginku mengagumimu lebih dekat dari biasanya

membicarakan satu dua karya

karyamu yang penuh cerita luar biasa

 

ajari aku tentang hal ini

karya-karya yang kau miliki

biarkan karyamu dan aku sehati

Naya Prasenja

Juli 2020

 

 

“temaninya”

mauku dirinya

mauku selalu temaninya

disampingnya merangkulnya

temani segala suka dukanya

 

hai calon imamku

kuiingin  jadi makmummu

temanimu dalam ibadahmu

aminkan segala doa harapmu

 

hai pemilik segala isi dunia

buatku selalu temaninya

aku tak mau selamanya

cukup sampai ujung usia

 

 

“sendiri”

disaat diri menyendiri

aku hanya bertema sepi

banyak hal berkelebat dalam hati

saling silang untuk difikirkan lagi

 

kini, aku mau kamu ada disini

temani aku, agar tak sendiri

namun mungkin itu hanya ilusi

yang berlanjut menjadi imajinasi

 

kamu sudah sedang sibuk lagi

mengabaiku tanpa paham hati ini

yang sudah menjadi  asing kembali

dan saatnya, melupakanmu dari hati



“tempatnya”

kawan, tempatku menjadi perasa

kluarga, tempatku menjadi manja

dia, tempatku menjadi cinta

 

dan ketika sendiri

tempatku mengenal sepi

terus memahami hati

agar tetap meperbaiki diri

Naya Prasenja

Juli 2020



“aku”

aku bukan penikmat drama Korea

aku hanya pecinta klasik India

aku bukanlah seorang pujangga

yang hidupnya gemar berkelana

aku bukan pembuat karya

aku hanyalah pecinta senja        

aku ingin mengenal ragam sastra

ragam sastra tercipta penuh makna

aku tak butuh bual semata

karna buatku cukup tindak setia

aku tak ingin melulu urus dunia

karna sungguh dunia akhir binasa

Naya Prasenja

Juli 2020

No comments:

Post a Comment