Tuesday, September 8, 2020

Review Novel Si Anak Cahaya by Tere Liye

0 comments



Review Novel Si Anak Cahaya by Tere Liye

“Nama kau Nurmas, itu nama yang indah sekali. Nur itu cahaya, mas atau emas itu logam mulia yang berharga. Aku harap, suatu saat cahaya dan kemuliaan kau akan menyatu, berkilauan.”

***

Buku ini tentang Nurmas, si anak cahaya yang memiliki

petualangan masa kecil yang penuh keceriaan

dan menakjubkan. Apa yang sebenarnya

dilakukan Nurmas hingga penduduk

seluruh kampong selalu mengingat

kejadian yang membuatnya resmi

dipanggil si anak cahaya?

 

Di novel kali ini penulis menyajikannya dengan bahasa yang sangat mudah. Di novel-novelnya yang sudah saya baca, Bang Tere ini selalu menulis dengan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti. Kecuali satu novelnya yang harus saya baca berkali-kali, baru saya paham pertanyaan dan jawabannya yaitu novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

Oke, kita balik lagi ke Si Anak Cahaya, novel ini bisa dibaca dikalangan remaja U13+. Dengan bahasa yang mudah dimengerti dan juga cerita khas remaja. Namun dengan latar belakang yang sangat berbeda sekali dengan cerita kalangan remaja pada saat ini.

Disini, tokoh utamannya adalah Nurmas, gadis remaja yang hidup di tahun awal-awal kemerdekaan Indonesia. Nurmas hidup hidup di pedalam dan belajar di Sekolah Rakyat. Nurmas melewati masa remaja yang sangat menarik bersama teman-temannya. Tentu saja Nurmas mempunyai teman yang menyebalkan. Nurmas menyebutnya S si S yang menyebalkan, namun pada akhirnya si S menjadi bagian hidup Nurmas dan kelurganya.

Pada masa awal-awal kemerdekaan Indonesia, hidup masyarakat di pedalam tidaklah indah. Masih banyak yang harus dibenah. Hal itu dirasakan keluarga Nurmas, orang tua Nurmas adalah pendatang di kampong itu, kampong itu adalah kampong kelahiran Bapak Nurmas. Orang tua Nurmas memutuskan pindah ke kampong karena Bapak dan Ibu Nurmas difitnah oleh Dulikas, memberontak dan akan ditangkap oleh tentara Jepang.

Dulikas adalah seorang paham komunis yang dulu bersahabat dengan Bapak Nurmas, Yahid. Dulikas menganggap Yahid mengkhianatinya. Dulkias menganggap karena Yahidlah dia diasingkan dan anak istrinya meninggal. Bertahun-tahun berlalu ternyata Dulikas masih menyimpan dendam terhadap Yahid. Hingga akhirnya Dulikas mencari keberadaan Yahid dan menemukannya di kampung tersebut.

Kedatanagn Dulikas dan pasukannya menuju kampong itu, membuat cerita yang tidak pernah dilupakan oleh warga kampung. Kejadian yang menjadikan Nurmas resmi menyandang status Si Anak Cahaya. Nurmas dan adiknya Unus berjuang melawan ketakutan malam hari, berjalan di pedalaman yang penuh bahaya.

Di lain kisah di atas, ada banyak kisah Nurmas yang penuh keceriaan, harapan dan cita-cita masa depan. Cita-cita yang seharusnya dijadikan pelajaran oleh remaja pada masa sekarang. Kisah Nurmas terlalu banyak perjuangan namun dia tak pandai berputus asa, namun dia tetap menrajut hingga menggapai asanya menjadi Si Anak Cahaya.



No comments:

Post a Comment