Tuesday, January 12, 2021

Mengenang Tanpa Mengharapkan

0 comments

Mengenang Tanpa Mengharapkan 

by Naya Prasenja

 

Deras hujan di pagi hari membuat bising suara pagi. 

Bising suaranya membuyarkan sisa bunga tidurku. 

Deras hujan di pagi hari membuat arunika tak menyapa pagi. 

Perjalanan hari ini pun hanya berkawan rintik gerimis dan dingin. 

Rasanya hari ini seperti lambat, mungkin sebab tak tersapa arunika, atau sebab beribu tanya untukmu di sana tak tersampaikan. 

Sudah sejauh ini, namun pikiran enggan melupakan, dan hati masih mempertanyakan. Bukan  menanyakan mengapa, tapi bagaimana.  

Bagaimana kabarmu? 

Bagaimana melawati hari-harimu? 

Apakah masih seperti biasanya atau banyak berubah hari-harimu? 

Aku tidak akan menanyakan siapa, karena siapa pun dia, dia adalah yang terbaik menemani hari-harimu.  

Dulu saat aku dan kau masih saling bertukar pesan dan kabar, aku selalu melangitkan doa agar kau diberi yang terbaik dan begitu pun aku diberi yang terbaik. 

Sekarang kita tak lagi saling berpesan dan berkabar. Dan aku pun menjadi jarang melangitkan do’a untukmu. Namun terkadang aku menyisipkan namamu dalam larikan do’aku, semoga kau baik-baik saja. Semoga bisa bertemu dalam keadaan saling berbahagia. Aku berbahagia dengan hari-hariku dan kau berbahagia dengan hari-harimu juga. 

Aku dan kau masih merasa gengsi untuk memberi sapa, apalagi menanyakan kabar dan hari-hari yang terlewati.  

Tapi bagaimanapun aku dan kau sekarang, ingatlah dulu. Dulu, ada hari dimana kau dan aku berbagi cara, tawa, canda, bosan, dan perjalanan. 

Bukan aku mengharapkan hari-hariku bersamamu lagi, namun setidaknya kau dan aku bisa mengenang, ada hari dimana kau dan aku saling membersamai. Ada hal yang menjadikan kau dan aku saling bertukar pesan dan kabar. Saling membuat tawa dan ada hal yang menjadikan bosan menjadi menyenangkan. Ada tujuan yang menjadikan kau dan aku melakukan perjalanan.  

Tidak perlulah kau dan aku menjadi asing apalagi membenci, cukup tetap mengenal dengan rasa yang biasa saja. Tidak menjadi asing, musuh apalagi pesaing.  

No comments:

Post a Comment